Laporkan Pemkot Bogor terkait dugaan Korupsi Stunting, Mapancas temukan Bukti Baru
Bogor | LN – Pengurus Mahasiswa Pancasila (Mapancas) mendatangi Dinas Ketenaga Kerjaan (Disnaker), kedatangan pengurus mapancas bertujuan untuk membangun sinergitas kritis dan mendalami adanya dugaan korupsi anggaran stunting.
Kedatangan Kami untuk membangun sinergitas antar mapancas dan pemerintah sekaligus menindaklanjuti terkait laporan dugaan korupsi stunting yang melibatkan Instansi tersebut, Ujar aziz ketua umum mapancas.
Pada saat audiensi pengurus mahasiswa pancasila (mapancas) meminta rekapitulasi penyerapan anggaran stunting, namun kepala dinas dan sekretaris ketenaga kerjaan menolak untuk memberikan karena menurut nya bukan kewenangan mapancas.
Anda siapa, hak Anda apa kenapa Anda seakan Akan kepolisian, ini rahasia dinas Kami. Anda tidak berhak meminta itu, Ujar sekretaris dinas ketenagakerjaan.
sempat terjadi adu mulut antara pengurus mapancas dan Dinas ketenagakerjaan, ketua umum mapancas akhirnya menegaskan bahwa hak Kami Adalah sebagai pengawasan eksternal dan organisasi kepemudaan menjadi pemantau kebijakan kebijakan pemerintah termasuk mengusut siapa saja yang terlibat atas dugaan Korupsi stunting ini.
Yang jelas begini terkait penanganan stunting Dinas tenaga kerja itu tidak menerima anggaran apapun dan tidak Ada hubungan nya dengan stunting, anggaran Kami itu kecil hanya 45% Dari apbd dengan nominal 14 milyar dengan rincian 8 milyar untuk gaji dan tunjangan 3 milyar untuk pelatihan dan 3 milyar lagi untuk padat karya Ujar sujatmiko kepala Disnaker
Di tempat yang sama Alexandra sekjen mahasiswa pancasila mempertanyakan Lalu keterangan di balaikota pada saat audiensi bahwa disnaker menyerap anggaran stunting untuk mengurangi pengangguran itu gimana.
Ya itu mah cari panggung aja, tegas sujatmiko kepala dinas tenaga kerja.
Oke Bagaimana dengan pemkot lur tambah Alex.
Klo pemkot lur itu memang Ada dan itu kan potongan Gaji Dari staf dan struktural bukan apbd, klo struktural itu 100.000 kalo staf itu 50.000 kalo ga salah, ujar sekretaris dinas.
Kita minta data itu saja untuk arsip Kami dan acuan kajian kami. Tambah Alex
Gimana pak kadis, kasi aja atau gimana lontar sekretaris dinas kepada kepala dinas. Yaudah kasih aja jawab kepala dinas. Aman ga pak kadis kalo ini di kasi. Tutur sekretaris dinas.
Setelah terjadi perdebatan panjang dalam diskusi, ketua umum mahasiswa pancasila mempertegas kembali kepada seluruh Anggota yang hadir pada saat audiensi.
Baik pak kadis dan pak sekdis serta semua yang hadir di ruangan ini, saya simpulkan pertemuan kita hari ini bahwa dinas tenaga kerja sama sekali tidak menerima anggaran stunting, itu satu. yang kedua Dinas tenaga kerja mengakui bahwa ada nya pemotongan gaji karyawan melalui bendahara gaji. Iya sesuai persetujuan kepala dinas Akan Kami berikan rekapitulasi data pemotongan gaji nya. Sontak sekretaris dinas.
Oya jelas itu menjadi suatu keharusan dan Akan kami Kaji kembali layak atau tidak nya di lampirkan sebagai barang bukti dipengadilan nantinya. Tegas aziz
Sebagaimana diketahui bahwa mahasiswa pancasila beberapa hari lalu melaporkan pemerintah kota bogor terkait Dugaan Korupsi Anggaran Stunting, dalam laporan tersebut mahasiswa pancasila kota bogor meminta kepada kejaksaan Negeri Kota Bogor untuk segera membentuk Tim independent Demi tercapainya kepastian hukum sesuai aturan undang-undang yang berlaku.
Saat ditanya sudah sejauh mana proses hukum dugaan korupsi stunting ini berjalan, aziz ketua mapancas mengatakan Akan kita kawal dan dukung kejaksaan untuk proses laporan ini dengan terang benderang.
Kami Akan lakukan komunikasi lebih lanjut kepada kejaksaan terkait laporan kemaren, dan mungkin Akan kami serahkan juga bukti baru yang Kami dapatkan beberapa hari kedepan. Tutup aziz ketua mapancas.(Red)